REVIEW FILM "?" (TANDA TANYA)
REVIEW FILM “ ? ” (TANDA TANYA)
Identitas Film
Judul :
? (Tanda Tanya)
Genre :
Drama
Sutradara :
Hanung Bramantyo
Produser :
Celerina Judisari, Hanung Bramantyo
Penulis Skenario : Titien
Wattimena
Pemeran : Reza Rahadian, Revalina S
Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Solaiman, Deddy Sutomo, Edmay,
David Chalik, Glenn Fredly, Baim
Tanggal Rilis : 07 April 2011
Musik :
Tya Subiakto
Sinematografi :
Yadi Sugandi
Distributor :
Dapur Film, Mahaka Pictures
Penyunting :
Satrio Budiono, Salf Daultsyah
Durasi :
100 Menit
Bahasa :
Indonesia, Jawa
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN FILM “?”
(Kandungan Unsur-Unsur Toleransi )
A.
Deskripsi Film “?” (Tanda Tanya)
Film “?” (Tanda Tanya) yang dirilis pada tanggal 07 April 2011 yang
berdurasi 100 menit ini. Film ini dibintangi oleh Revalina S. Temat sebagai
Menuk, Reza Rahadian (Soleh), Endhita (Rika), Agus Kuncoro (Surya), Rio Dewanto (Hendra), Hengky Solaiman (Tan Kat
Sun), Edmay (Lim Giok Lie), Glenn Fredly (Doni), David Chalik ( Ustadz Wahyu),
Deddy Sutomo (Romo), Baim (Abi). Film ini merupakan karya dari salah seorang
sutradara kebanggaan Indonesia yaitu Hanung Bramantyo yang karya karyanya cukup
fenomenal dan banyak memperoleh penghargaan.
Film
bergenre drama ini dibuat oleh Mahaka Pictures dan Dapur Film yang mengambil
latar setting sebuah kota yang berada di Jawa Tengah yaitu kota Semarang.[1]
Film ini bertemakan pluralisme yang ada di Indonesia. Kita tahu bahwa negara
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam suku, agama,
bahasa, ras , etnis dan lainnya. Jadi wajar bahwa Indonesia memiliki banyak
keanekaragaman, dengan adanya film ini diharapkan warga negara Indonesia mampu
hidup berdampingan dengan perbedaan.
B.
Karakter Tokoh Film “?”
Film “?” memiliki beberapa tokoh, baik tokoh utama maupun
pendukung. Dari tokoh-tokoh inilah kandungan unsur-unsur toleransi dapat
dianalisis.
a) Reza
Rahadian (Soleh)
Seorang lelaki pengangguran yang
hidup dalam impiannya untuk menjadi seseorang yang berarti, termasuk menjadi
pahlawan bagi istri, anak dan adiknya, namun belum mendapatkan jalan yang baik.
Soleh akhirnya menjadi anggota banser NU. Dia meninggal dalam proses
mengeluarkan bom dari sebuah gereja yang dipenuhi jemaat.
b) Revalina S
Temat (Menuk)
Seorang perempuan yang solehah dan
cantik, merupakan istri dari Soleh. Cinta Menuk kepada suaminya begitu mendalam
walaupun suaminya tidak memiliki pekerjaan. Menuk memilih Soleh dari pada
Hendra (anak dari Tan Kat Sun yang keturunan Tionghoa) karena Soleh
memeluk agama yang sama dengannya, yaitu Islam. Untuk mencukupi kebutuhan
mereka sehari-hari, Menuk bekerja di di restoran Kanton Pak Tan.
c) Agus Kuncoro
(Surya)
Seorang pemuda yang sedang
berjuang meraih impian menjadi bintang film dengan memerankan peranan-peranan
kecil. Surya menjadi pacar Rika setelah Rika bercerai dengan suaminya. Surya
mengetahui jika kondisi ini semakin memojokan Rika pada posisi yang
tidak menyenangkan di mata para tetangga sekitar. Walaupun seorang Muslim,
Surya berhasil memerankan dengan baik beberapa peranan yang terkait dengan
agama lain, termasuk menjadi Yesus pada acara Jumat Agung di gereja.
d) Endhita (Rika)
Seorang janda beranak satu, yang
baru saja berpindah agama. Rika memiliki toko buku yang sekaligus menjadi rumah
tinggalnya. Karena status janda dan keputusannya pindah agama, Rika sering
mendapat cemoohan para tetangga, namun Rika tetap pada pendiriannya. Rika juga
harus menghadapi protes dari anaknya, Abi dan ibunya atas keputusannya
tersebut.
e) Rio Dewanto (Hendra)
Anak dari Tan Kat Sun dan Lim Giok
Lie yang sedang mencari jati diri. Dalam proses mencari jati diri tersebut, dia
selalu bertentangan dengan kedua orangtuanya, termasuk dalam menjalankan usaha
restoran. Hendra jatuh cinta pada Menuk dan merasa sakit hati berkepanjangan
karena Menuk lebih memilih Soleh yang pengganguran dikarenakan Soleh seorang
Muslim.
f) Hengky
Sulaeman (Tan Kat Sun)
Seorang ayah dan pengusaha restoran
masakan Cina. Dalam kondisi kesehatannya yang tidak baik, pak Tan selalu
bersikap positif, namun merasa jengkel dengan sikap anaknya yang tidak peduli
terhadap usaha keluarga.
g) Edmay (Lim Giok Lie)
Seorang istri yang setia mendampingi
suaminya walaupun dia mengetahui bahwa umur suaminya tidak panjang Lim Giok Lie
seringkali menasehati Menuk yang bekerja pada restoran mereka, terkait
permasalahan keluarga Menuk.
h) Glenn Fredly
(Doni)
Seorang pemuda yang jatuh cinta pada
Rika, namun tidak mendapat tanggapan dari Rika walaupun mereka seiman. Doni
selalu berusaha menjatuhkan Surya pada pementasan gereja.
i)
David Chalik (Ustadz Wahyu)
Seorang ustadz yang bijaksana,
selalu memberikan pencerahan atas pertanyaan-pertanyaan kehidupan
praktis. Terutama kepada seorang Surya.
j)
Dedy Soetomo (Romo)
Romo yang sabar dan mampu
membimbing umatnya untuk selalu mengasihi sesama dan menerima
perbedaan-perbedaan.
C. Sinopsis Film “?”
Film ini mengisahkan kehidupan
keluarga muslim yang taat beragama, Menuk (Revalina S. Temat) dan Soleh (Reza
Rahadian) yang memiliki konflik internal keluarga. Soleh yang tidak bekerja
menjadi sosok yang mudah emosi. Sedangkan Menuk tampil menjadi istri teladan
sekaligus tulang punggung keluarga dan bekerja dengan Tan Kat Sun (Hengky
Solaiman), pemilik restoran Tiongkok dengan menu babi dan non-babinya yang
toleran dan sangat memperhatikan masalah halal-haram bahkan memisahkan alat memasaknya,
sayangnya dia selalu berbeda visi dengan anaknya, Hendra (Rio Dewanto) yang
pernah menjadi kekasih Menuk.
Selain itu, sahabat Menuk, Rika
(Endhita) harus menghadapi banyak suara sumbang atas pilihannya pindah agama
Katholik. Belum lagi ia sempat mengalami penolakan dari putranya, Abi (Baim)
yang tetap ia dorong untuk memperdalam agama Islam. Dan juga tidak adanya restu
dari orang tua tentang keputusannya tersebut. Ditambah, hubungan rumitnya
dengan Surya (Agus Kuncoro), yang kemudian menjadi pacarnya. Suryo merupakan seorang selebriti kurang terkenal yang
terhimpit masalah ekonomi, yang akhirnya menerima peran sebagai Yesus meski ia
memeluk agama Islam.
Glenn Fredly sebagai Donny, seorang
Katholik yang konservatif dan berusaha mendekati Rika. Sementara itu Deddy
Soetomo memerankan Romo dan David Chalik memerankan Ustadz Wahyu yang selalu
menjadi penengah dan penetralisir keadaan.
D. Hasil Analisis
Dalam Film
“?” ada beberapa unsur-unsur toleransi yang bisa kita lihat dari adegan-adegan
para pemain.
a) Memberikan
kebebasan atau kemerdekaan
Dimana setiap manusia diberikan
kebebasan untuk berbuat, bergerak maupun berkehendak menurut dirinya sendiri
dan juga di dalam memilih suatu agama atau kepercayaan. Kebebasan ini diberikan
sejak manusia lahir sampai nanti ia meninggal dan kebebasan atau kemerdekaan
yang manusia miliki tidak dapat digantikan atau direbut oleh orang lain dengan
cara apapun. Karena kebebasan itu adalah datangnya dari Tuhan YME yang harus
dijaga dan dilindungi. Di setiap negara melindungi kebebasan-kebebasan setiap
manusia baik dalam undang-Undang maupun dalam peraturan yang ada. Begitu pula
di dalam memilih satu agama atau kepercayaan yang diyakini, manusia berhak dan
bebas dalam memilihnya tanpa ada paksaan dari siapapun.[2]
Nah dalam film ini ada sebuah adegan
dimana Rika (Endhita) yang baru saja masuk Kristen, namun anaknya Abi (Baim)
yang merupakan muslim. Erika tidak lantas memaksa Abi yang yang notabenenya
adalah anaknya untuk bersama ikut pula masuk Kristen. Bahkan Rika dalam
adegan-adegan tertentu masih tetap membimbing Abi dalam menjalankan ibadah
sebagai seorang Muslim.
Dalam adegan tersebut, terlihat Rika
sedang menemani Abi Sahur dan mengajari Abi Doa niat puasa.
Dalam adegan tersebut juga terlihat
Rika telah menunggui Abi pulang dari Masjid, Rika sama sekali tidak memberikan
jarak atau membatasi Abi untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan Abi, yaitu
sebagai seorang muslim.
b) Menghormati
Keyakinan Orang Lain
Landasan keyakinan di atas adalah
berdasarkan kepercayaan, bahwa tidak dibenarkan ada orang atau golongan yang
berkeras memaksakan kehendaknya sendiri kepada orang atau golongan lain. Tidak
ada orang atau golongan yang memonopoli kebenaran dan landasan ini disertai
catatan bahwa soal keyakinan adalah urusan pribadi masing-masing orang. Islam
telah mengajarkan bahwa tidak paksaan dalam agama yang tertuang dalam Al Quran Surat
Al Baqarah : 256.
Dalam
film ini terdapat adegan-adegan yang menunjukan adanya sikap saling menghormati
dan menghargai keyakinan orang lain.
Dalam film tersebut terdapat adegan bahwa Menuk (Revalina S Temat) sedang sholat, dan istri Koh
Tan (Edmay) sedang sembahyang. Mereka terlihat rukun, damai dan tidak saling memojokan,
menghina atau bahkan memaksa untuk mengikuti keyakinan salah satu dari mereka.
Koh Tan (Hengki Solaiman) juga memberikan kebebasan dan memberi waktu luang
kepada pegawainya untuk melakukan ibadah sholat bahkan ada adegan dimana Koh
Tan menyuruh pegawainya untuk melakukan ibadah Sholat karena sudah masuk waktu
sholat.
Dalam
film tersebut juga terdapat adegan Koh Tan (Hengki Solaiman) sedang menjelaskan kepada
anaknya yaitu Pin Hen (Rio Dewanto), tentang peralatan memasak yang
dibeda-bedakan, yaitu peralatan memasak untuk Babi dan peralatan memasak untuk
non- Babi. Koh Tan (Hengki Solaiman) tau bahwa dalam islam ada sebuah ajaran
yang mengharamkan umatnya untuk memakan Babi, Koh Tan sangat menghargai dan
menghormati apa yang menjadi keyakinan Umat muslim.
Pada saat bulan puasa juga, Koh Tan
(Hengki Solaiman) tetap membuka restorannya namun ditutup dengan tirai-tirai.
Hal ini dimaksudkan untuk menghormati orang muslim yang sedang menjalankan
ibadah puasa.
c) Saling Mengerti dan Tolong Menolong
Tidak akan terjadi, saling
menghormati antara sesama manusia bila mereka tidak ada saling mengerti. Saling
anti dan saling membenci, saling berebut pengaruh adalah salah satu akibat dari
tidak adanya saling mengerti dan saling menghargai antara satu dengan yang
lain.[3]
Dalam
film “?” salah satu unsur toleransi yaitu adanya rasa saling mengerti dan
tolong menolong digambarkan dengan adegan berikut ini :
Dalam film tersebut terlihat Pasukan Banser dari salah satu Ormas terbesar di
Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama sedang mengamankan Gereja pada saat Paskah.
Mereka saling menjaga dan tolong menolong dalam hal untuk menciptakan keamanan
dan perdamaian. Bahkan ada sebuah adegan dimana, Soleh (Reza Rahadian) sedang
berlari membawa Bom keluar dari Gereja.
Pada
saat itu, Soleh (Reza Rahadian) yang merupakan anggota dari Banser NU sedang
mengamankan malam paskah. Soleh menemukan Bom yang yang dibungkus kardus kecil
yang diletakan di barisan paling belakang. Tanpa pikir panjang lagi, ia
kemudian lari sambil membawa Bom tersebut keluar dari Gereja. Soleh (Reza
Rhadian) Akhirnya meninggal. Soleh (Reza Rhadian) telah menyelamatkan nyawa banyak orang,
meskipun ia telah mengorbankan dirinya sendiri.
Mengenai
orang tua Rika yang tidak merestui kepindahan Agama Rika (Endhita), akhirnya
orang tua Rika mengerti akan keputusan Rika (Endhita). Dengan sikap saling
mengerti inilah, akhirnya Rika (Endhita) dan orang tuanya mampu berdamai, dan
hubungan mereka pun berjalan dengan baik.
Terlihat
Rika (Endhita) sedang memeluk ibunya, Rika
sangat terharu. Pada saat itu bertepatan dengan dilaksanakannya acara
syukuran khatam Al Quran Abi.
d) Kesadaran
dan kejujuran
Kesadaran dan kejujuran merupakan
suatu elemen yang penting dalam menumbuhkan suatu sikap toleransi. Kita harus
memiliki kesadaran bahwa Toleransi sangat penting dalam kehidupan masyarakat
yang majemuk. Kita harus jujur bahwa agama yang kita anut, yang kita yakini
adalah agama yang paling benar, namun hal itu tidak lantas membuat kita tidak
menghormati dan menghargai apa yang diyakini oleh orang lain.
Dalam film
tersebut juga terlihat Suryo (Agus Kuncoro) sedang membaca Al Quran Surat Al Ikhlas setelah
semalam Ia memainkan peran sebagai Yesus Kristus. Kita semua tahu bahwa Surat
Al Ikhlas merupakan dasar atau landasan akidah bagi umat muslim. Suryo sadar
bahwa agamanya yang dianutnya, yaitu Islam adalah agama yang paling benar.
Untuk menjaga dan memupuk ketauhidannya kemudian Suryo membaca surat tersebut.
E.
Pendapat
Mengenai Toleransi yang Ada Pada Film “?”
Dalam Film “?” (Tanda Tanya) ada banyak sekali
nilai nilai toleransi yang dapat kita contoh , seperti toleransi yang dilakukan
oleh Koh Tan (Hengki Solaiman) kepada para pegawai dan orang-orang muslim
disekitarnya. Toleransi yang dilakukan oleh Rika (Endhita) kepada anaknya dan
juga sikap toleransi yang dilakukan kelompok Banser NU dengan cara mengamankan
Gereja pada saat paskah.
Semua itu
dapat kita contoh untuk bekal kehidupan sehari-hari, ketika kita menjumpai masyarakat yang berbeda etnis, agama atau
agama. Untuk menciptakan kehidupan yang damai kita harus menumbuhkan rasa
saling menghormati dan menghargai apa yang menjadi keyakinan dan kepercayaan
orang lain, istilah tersebut biasa kita sebut dengan ‘Toleransi’.
Terlepas
dari itu semua, dalam Film “?” (Tanda Tanya) tersebut juga terdapat sikap-sikap
toleransi yang melebihi batatas. Ada beberapa nilai-nilai yang disampaikan
dalam film ini sepertinya sudah sangat dalam menyerempet ke masalah
akidah masing-masing agama. Itu cara pandang saya sebagai awam. Toleransi yang
diberikan dalam film ini, sepertinya sudah masuk lebih sensitif ke ranah-ranah
yang sudah jelas boleh tidak dalam agama saya, yaitu dalam Agama Islam.
Pada saat
moment lebaran, Suryo (Agus Kuncoro) datang ke rumah Rika (Endhita). Suryo
(Agus Kuncoro) mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Rika (Endhita),
padahal dalam agama islam hal tersebut tidak diperbolehkan.
Sikap
toleransi yang melebihi batas juga dilakukan oleh Suryo (Agus Kuncoro) yang
notabenenya adalah seorang muslim saat dia berperan sebagai Yesus Kristus pada
saat acara pembaptisan di Gereja. Meskipun itu hanya lahiriahnya saja, tetapi itu dapat merusak akidah dan keyakinan
yang kita anut.
Dalam Film
“?” juga ditampilakan sikap In-Toleransi yang dilakukan oleh Ping Hen (Rio
Dewanto) yang merupakan anak dari Koh Tan (Hengki Solaeman).
Ping Hen
(Rio Dewanto) berusaha mencopot tirai-tirai yang menutupi restorannya karena
dia marah, restorannya sepi karena dia menganggap bahwa yang membuat
restorannya sepi adalah Tirai-tirai tersebut. Padahal dari dulu Koh Tan sudah
melakukan hal-hal tersebut untuk menghormati orang muslim yang sedang
menjalankan ibadah puasa. Aksi Ping Hen tidak berhenti sampai disitu. Ia juga
mengubah kebiasaan Koh Tan yang meliburkan pegawainya selama seminggu setelah
lebaran. Ping Hen mengubahnya menjadi satu hari. Hal inilah yang akhirnya
memicu kemarahan orang muslim termasuk Soleh (Reza Rahadian).
[1] https://id.wikipedia.org/wiki/%3F_(film),
diakses pada tanggal 03 Maret 2017 pukul 21.33
[2] Ibid.,
hlm. 202.
[3]Umar
Hasyim, op.cit., hlm. 23.
Komentar
Posting Komentar