BANJARNEGARA, SURGANYA JAWA TENGAH






Kabupaten Banjarnegara merupakan sebuah Kabupaten yang berdomisili di Provinsi Jawa Tengah. Banjarnegara  ini  memiliki luas wilayah 106.970,997 hektare dan berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo di sebelah timur, Kabupaten Kebumen di sebelah selatan, Kabupaten Banyumas di sebelah barat, serta Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara.
Banjarnegara yang berpenduduk 985.000 jiwa (data BPS Tahun 2012, red.) berada di daerah pegunungan sehingga banyak potensi alam yang dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata maupun pertanian.
Salah satu daerah tujuan wisata andalan Banjarnegara, yakni Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng yang berada pada ketinggian rata-rata 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Beberapa objek wisata di KWDT Dieng yang terletak di kawasan Dieng Kulon antara lain Kawah Sileri — kawah yang paling luas di Dieng, Kawah Candradimuka, Sumur Jalatunda, serta Telaga Drigo. Selain itu yang tak kalah menarik adalah curug Sirawe yang memiliki aliran air dingin sekaligus hangat. Di KWDT Dieng juga terdapat peninggalan penginggalan zaman purbakala salah satunya yaitu komplek Candi Arjuna. Kompleks Percandian Arjuna memiliki beberapa candi Hindu yang jaraknya saling berdekatan. Beberapa candi yang ada di kompleks ini antara lain Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Kawasan ini biasanya juga dijadikan lokasi acara utama Dieng Culture Festival yakni upacara potong rambut gimbal.
Selain itu ada Curug Pitu yang terletak di Kecamatan Sigaluh, yang bisa ditempuh dengan waktu 20 menit dari pusat Kabupaten. Curug Pitu memiliki tujuh air terjun yang berjenjang-jenjang.
Banjarnegara juga dilewati sungai yang bernama Serayu. Sungai ini melewati lima Kabupaten di Jawa Tengah, mulai dari Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, sampai Cilacap. Jalur berarung jeram yang berada di Banjarnegara panjangnya sekitar 14-26 km dengan tingkat kesulitan grade III-IV. Untuk bisa menyelesaikan jalur ini, setidaknya diperlukan waktu 2,5-5 jam. Sungai ini juga sering dijadikan arena perlombaan arung jeram, baik nasional maupun internasional.
Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) atau yang dikenal juga dengan kebun binatang Selamanik ini adalah salah satu ikon wisata yang terkenal di Banjarnegara. TRMS merupakan satu-satunya taman margasatwa di kawasan Jateng Selatan. Letaknya pun tak jauh dari pusat kota, tepatnya di Jalan Selamanik, sekitar 1 km dari pusat kota yang bisa dicapai dengan mudah. Selain bisa menyaksikan bermacam satwa yang koleksinya lengkap, TRMS ini juga tergenapi dengan kolam renang, panggung terbuka serta Makam Ki Ageng Selomanik.
Banjarnegara juga memiliki waduk yang bernama Waduk Mrica, dengan total panjang mencapai 6,5 km, ini merupakan waduk yang paling panjang di kawasan Asia Tenggara. Luas waduk ini mencapai 1.250 hektare. Jaraknya sekitar 9 km dari pusat kota Banjarnegara. Fungsi utama waduk ini adalah untuk PLTA. Waduk Mrica juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata yang membuatnya menjadi salah satu tempat wisata favorit keluarga. Disana kita bisa naik perahu, memancing, sampai main golf.
Tidak jauh dari alun-alun Banjarnegara kita juga akan menemukan sebuah tempat wisata terpadu yang memiliki minitaur patung Liberty dan Merlion. Sebagai sebuah taman wisata terpadu, Surya Yudha Park dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel berbintang, arena olahraga, rafting, serta wisata outbound.
Selain tempat wisata yang menarik, Banjarnegara juga memiliki sajian kuliner tradisional  yang mendunia yaitu Dawet Ayu yang  memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri apalagi kalau bicara soal rasa.  Komposisi bahan tepung beras dan tepung sagu aren yang dilengkapi dengan campuran santan dan gula merah menjadikan dawet ayu terasa lembut dan lunak saat dinikmati.
Ada pula Soto Banjarnegara atau yang dikenal juga dengan nama soto krandegan. Berbeda dengan soto-soto khas Nusantara lainnya, soto Banjarnegara menggunakan kuah kuning yang mirip opor, tapi rasanya berbeda dengan opor. Soto Banjarnegara dilengkapi dengan ketupat, taoge muda, irisan daun bawang, dan bawang goreng kemudian disiram dengan kuah khas yang mengandung irisan daging sapi.
Banjarnegara juga terkenal dengan industri kerajinan Keramiknya dan sentra Batik. Industri kerajinan keramik terdapat di Kecamatan Klampok, serta sentra kain Batik terdapat di Desa Gumelem, batik khas Banjarnegara ini dikenal dengan Batik Gumelem. Bahkan para PNS di Kabupaten Banjarnegara pada hari-hari tertentu diwajibkan untuk memakai batik khas Gumelem.
Secara umum, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar bagi PDRB Kabupaten Banjarnegara karena mencapai 35,85 persen, disusul sektor jasa sebesar 20,03 persen, industri pengolahan sebesar 13,15 persen, serta perdagangan/hotel/restoran sebesar 12,68 persen. Masyarakat Banjarnegara yang tinggal di Daerah pegunungan rata-rata berprofesi sebagai petani sayur, sedangkan yang berada didataran rendah berprofesi sebagai petani padi dan palawija. Hasil alam yang menjadi andalan Banjarnegara adalah salak, kentang, durian, dan kelapa.
Sedangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Banjarnegara tergolong kelas menegah kebawah.
Posisi Banjarnegara juga berada di ruas jalur tengah Jawa Tengah yang menghubungkan Banyumas-Temanggung serta terdapat jalur alternatif Banjarnegara-Batang, Banjarnegara-Pekalongan, dan Banjanegara-Kebumen, sehingga menjadikan kabupaten ini terus berbenah sehingga dapat lepas dari status daerah tertinggal.
                                                                                                                              
                                                                                                                              





Komentar

Postingan Populer